Penduduk Anguilla, sebuah negara kecil di Karibia, telah menerima manfaat ekonomi yang signifikan dari penjualan domain AI, dengan setiap individu mendapatkan sekitar Rp 182 juta.
Dengan populasi yang tidak lebih dari 16.000 jiwa, negara ini berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar USD 45 juta atau kira-kira Rp 508 miliar dari penjualan domain AI sejak tahun 1995.
Kenaikan permintaan domain .ai, terutama pasca-popularitas ChatGPT, telah membuat banyak perusahaan baru, termasuk xAI milik Elon Musk, berlomba-lomba mendapatkan domain tersebut, dengan harga tertinggi mencapai USD 700 ribu untuk domain You.ai.
Dalam setahun, pendaftaran domain baru .ai menyumbang pendapatan USD 32 juta, yang setara dengan 10 persen dari PDB Anguilla. Sekitar 21 ribu domain AI terdaftar baru setiap bulannya. “Beberapa orang menyebut ini sebagai rezeki nomplok. Kami menyebutnya sebagai ‘Tuhan tersenyum kepada kami’,” ujar Perdana Menteri Anguilla, Ellis Webster.
Keuntungan dari penjualan domain AI ini direncanakan untuk digunakan dalam penyediaan asuransi kesehatan gratis bagi warga usia 70 tahun ke atas dan pembangunan infrastruktur seperti sekolah dan bandara, serta peningkatan anggaran untuk kegiatan olahraga.
Baca Juga: Pantau Arus Mudik, Presiden Jokowi Sapa Masyarakat di Stasiun Senen
Di sisi lain, NVIDIA melaporkan pendapatan kuartalan yang mencengangkan sebesar USD 22,1 miliar atau sekitar Rp 344,93 triliun, dengan laba bersih USD 12,9 miliar atau Rp 201,34 triliun, angka yang melonjak delapan kali lipat dari tahun sebelumnya dan melampaui ekspektasi analis. Kenaikan permintaan chip AI telah memaksa NVIDIA untuk berupaya keras memenuhi permintaan tanpa mengorbankan kualitas.
Laporan pendapatan itu membuat saham NVIDIA meroket sekitar 8 persen. Apalagi NVIDIA terus berjuang memenuhi permintaan chip AI. Chief Executive Nvidia Jensen Huang mengatakan NVIDIA terus berjuang memenuhi permintaan chip AI yang sangat tanpa mengorbankan kualitas. Fenomena ini membuat perusahaan sadar bahwa AI akan memegang peranan penting di masa depan.
“AI telah mencapai “titik kritis” karena permintaan yang besar di berbagai sektor industri di seluruh dunia. Prestasi Nvidia ini menjadi cermin dari ledakan AI, karena perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Google, dan Apple mengandalkan teknologi kami dan membutuhkan perangkat keras kami untuk mendukungnya,” ujarnya.
Selain ChatGPT, produk AI lainnya juga memasuki pasar belakangan ini, termasuk asisten digital untuk coding dan bisnis dari Microsoft. NVIDIA telah mengalami transformasi dari perusahaan yang awalnya fokus pada chip video game menjadi penggerak utama dalam industri AI.
Hampir dua dekade lalu, NVIDIA membuka chip grafis Nvidia untuk aplikasi non-grafis, yang mengubah landscape industri dengan memungkinkan penggunaan chip untuk berbagai keperluan komputasi. NVIDIA memperkirakan permintaan akan terus melampaui pasokan perusahaan sepanjang tahun, sambil berupaya mengalokasikan pasokan chip secara adil.
“Kami berupaya mengalokasikan pasokan chip yang terbatas secara adil, sambil menghindari pengirimannya ke pihak yang tidak siap untuk segera menggunakannya.
Kami mengalami hambatan dalam memenuhi permintaan yang tinggi, terutama pada kemasan kerangka rumit yang digunakan pada chip setelah produksi,” katanya seperti dikutip The Wall Street Journal.
Tantangan politik juga mempengaruhi Nvidia, dengan pemerintahan AS membatasi penjualan chip AI ke Tiongkok. Hal ini telah menyebabkan penurunan penjualan chip Nvidia di Tiongkok selama kuartal terakhir karena pembatasan tersebut. Meskipun Nvidia telah mengembangkan versi chip yang memenuhi persyaratan ekspor AS untuk pasar Tiongkok, pembatasan AS yang semakin ketat telah menjadi hambatan bagi bisnisnya di negara tersebut.
Kepala Keuangan Nvidia Colette Kress mengatakan NVIDIA mengalami keterbatasan pasokan pada chip AI generasi terbaru dan akan terus menghadapi keterbatasan saat meluncurkan chip generasi berikutnya, yang diperkirakan akan dirilis pada akhir tahun ini.
“Penjualan chip AI ke Tiongkok menurun secara signifikan selama kuartal terakhir karena pembatasan tersebut,” ujarnya.