Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyatakan bahwa rata-rata konsumsi harian Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami peningkatan yang signifikan selama masa mudik tahun ini.
Berdasarkan data PT Pertamina Patra Niaga, konsumsi BBM Pertamina pada H-3 Idul Fitri 1445 H atau hingga Minggu (7/4) mencatatkan peningkatan, dengan kenaikan sebesar 3,7% untuk bensin, 0,6% untuk solar, dan 5,5% untuk minyak tanah. Kenaikan tertinggi terjadi pada bensin jenis Pertamax, dengan peningkatan mencapai 70,6%.
Riva menekankan pentingnya bagi para pemudik untuk memastikan bahwa persediaan BBM mereka mencukupi untuk menghadapi kemungkinan antrean selama perjalanan.
Lebih lanjut, Riva menjelaskan bahwa Pertamina Patra Niaga terus melakukan pemantauan secara intensif untuk memastikan ketersediaan BBM tetap terjamin.
Pemantauan tersebut dilakukan baik secara langsung di lapangan maupun melalui sistem digital menggunakan Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).
“Melalui PIEDCC, kami dapat memantau stok BBM di setiap SPBU beserta jadwal pengirimannya, bahkan kami juga dapat mengawasi SPBU menggunakan CCTV yang terhubung langsung ke sistem Pertamina, semua informasi tersedia secara real time,” jelas Riva.
Baca Juga : Beri Sinyal Kuat, Prabowo-Gibran Terbuka Jika PKB Bergabung
Selain itu, pada H-3, konsumsi BBM seperti Pertalite tercatat mengalami peningkatan sebesar 26,9%, Pertamax meningkat sebesar 70,6%, Pertamax Turbo naik 33,3%, Dexlite naik 28,3%, Pertamina Dex naik 32,2%, dan minyak tanah meningkat 42,5%. Namun, konsumsi solar mengalami penurunan sebesar 4,1%.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyatakan bahwa hingga saat ini, perusahaan telah menyiagakan 1.792 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) selama 24 jam, 61 titik Kiosk Pertamina Siaga untuk menyediakan Pertamax/Dex Series, 54 unit kendaraan bermotor di titik-titik kemacetan, dan 200 unit mobil tangki.
Selain itu, terdapat juga 5.027 agen siaga untuk menyediakan tabung gas LPG dan 6 titik Serambi MyPertamina yang menyediakan layanan kesehatan, ruang perawatan anak, serta berbagai fasilitas istirahat di jalur mudik.
“SPBU di wilayah yang berpotensi macet seperti tol, jalur wisata, dan jalur logistik telah disiagakan selama 24 jam,” ujarnya.
Jika masyarakat membutuhkan informasi terkait produk dan layanan termasuk program-program RAFI 2024 untuk pemudik, dapat diakses melalui call center 135.
Jokowi Buka Suara Soal Macet di Merak
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa ada beberapa titik tertentu yang memerlukan perhatian khusus, terutama di Merak terkait dengan lalu lintas kendaraan bermotor di daerah Cindawan. Namun, Presiden menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan telah menemukan solusi terkait masalah ini.
“Saya melihat ada sedikit titik yang membutuhkan perhatian lebih intensif, terutama di Merak. Terutama yang terkait dengan lalu lintas sepeda motor di Cindawan. Tetapi Kementerian Perhubungan telah memberikan penjelasan bahwa solusinya telah ditemukan,” ujar Jokowi pada hari Senin (8/4/2024).
Disamping itu, Jokowi juga menilai bahwa tidak ada kerumunan massa yang berlebihan, baik di terminal maupun di bandara.
“Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, menurut saya tahun ini jauh lebih baik. Saya tidak melihat ada antrean yang sangat panjang di bandara, stasiun, atau terminal yang begitu ramai dan padat,” katanya.
Presiden menyampaikan hal tersebut ketika melakukan peninjauan langsung terhadap arus mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Dalam kunjungannya, Jokowi menilai pelaksanaan mudik di Stasiun Pasar Senen berjalan dengan baik.
Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, waktu tempuh perjalanan dari Jakarta dan sekitarnya ke Merak meningkat secara signifikan selama periode mudik Lebaran 2024. Menurut pantauan CNBC Indonesia, para pemudik membutuhkan waktu tujuh jam untuk naik ke atas kapal.
Salah satu titik kemacetan utama adalah sebelum naik ke kapal, dimana calon penumpang harus mengantre dalam tiga jalur antrian berbeda sebelum dapat naik ke kapal. Antrian tersebut dapat menyita waktu lebih dari 4 jam.